Langsung ke konten utama

Bukan Pantun Jenaka

Indonesia beribukota di Jakarta
Di tengahnya ada garis Kathulistiwa
Waspada akan moral anak bangsa
Karena narkoba berada di sekeliling kita

Hate speech ramai jadi pro dan kontra
Sesama aktivis pun jadi silang sengketa
Hati-hati dalam bertutur kata
Karena itu ciri kepribadian Anda

Nikmat makan sate bisa melupakan nikmat ketika  makan tempe
Nikmat  tinggal di  rumah mewah pun bisa lupa saat tinggal di pinggir sawah
Jangan anggap remeh tahu dan tempe
Karena banyak gizi lagi berkah

Jika usia sudah mulai usur
Kulit dan wajah pun sudah tampak kendur
Otot dan badan sudah tidak lentur
Makan pun cari yang mudah hancur seperti bubur

Saat terbayang indahnya di masa anak-anak
Riang gembira tanpa dosa dimanja ibu dan bapak
Ternyata masa itu sudah tidak mungkin lagi tampak
Hanya sisa sedikit waktu untuk menuju ke puncak

Kerupuk Basah dibuat dari ikan Tomang
Empek-empek dibuat dari ikan Gabus
Bulan Puasa tiba hatiku senang bukan kepalang
Mengharapkan dosa-dosa bisa terhapus

Lagu Panggung Sandiwara sangat fenomenal di era 80-an
Ahmad Albar lah vokalis yang mentenarkan
Hidup jangan diwarnai dengan sikut-sikutan
Membolak-balikan fakta yang jauh dari kebenaran

Beras ketan disebut pulut
Kol kemangi enak jadi lalapan
Alumni SMP I Cawas pada nurut-nurut
Alhamdulillah semua jadi orang mapan

Cahaya Matahari memancar indah sekali
Sinarnya terang menghampar di bumi
Jangan lupa besok kita libur sehari
Insya Alloh ada gerhana Matahari

Langit tak selalu cerah
Malam kadang tak berbintang
Hidup tak selamanya indah
Krena banyak halangan duri yang melintang

Dunia bagaikan air laut
Diminum semakin menambah haus
Agar tidak lupa pada malaikat maut
Buatlah amal dan akhlak yang bagus

Sangkakala telah melekat di bibir
Menunggu perintah untuk  dibunyikan
Janganlah  sibuk  dengan penghias bibir
Agar terhindar dari segala bentuk kesalahan

Kasih  manusia kadang mengharap budi
Sayang manusia pun tiada yang  abadi
Namun kasih Tuhan tiada bertepi
Sayang  Tuhan pun  janji-Nya pasti

Pohon Kamboja daunnya hijau indah dipandang
Tiba waktunya daunnya menguning berguguran
Tuhan maha pengasih lagi penyayang
Tetap sabar dan tawakal menghadapi ujian

Empek-empek camilan khas dari Palembang
Banyak dijual di pasar Lemabang
Tidak perlu ragu apalagi bimbang
Tetaplah happy dan hati pun senang.

Sepasang Burung Merpati terbang tinggi
Hinggap di pohon yang dahannya kering
Terima kasih kawan atas tanda simpati
Moga nanti jadi bertambah rajutan hati

Asam di gunung garam di laut
Sangat cocok untuk bumbu asinan
Dulu tak bersangkut paut
Namun sebentar lagi bertemu di pelaminan

Srikandi cantik Arjuna tampan hanya sebuah lakon wayang
Nasibnya tergantung selera Sang Dalang
Orang yang dikasih belum tentu disayang
Teruslah berjalan agar kian matang

Burung berkicau riang menari
Karena Mentari masih menyinari bumi
Kawan-kawan semua jagalah hati
Oleh krenanya janganlah dikotori

Dunia tak seperti daun Kelor
Banyak tempat primadona lagi tersohor
Kalimantan Utara dengan kota Tanjung Selor
Tentu nikmat bagaikan Martabak Telor

Savana terhampar luas di Nusa Tenggara
Padang ilalang juga luas membentang
Bila hati sudah panas membara
Ambillah wudlu agar hati tenang 

Akan tiba suatu masa tak ada kata
Mulut terkunci tak bisa bicara
Babak yang baru telah dimulai
Tuk siap selalu memperbaiki diri 

Apabila zina dianggap hal biasa
Riba pun merebak di mana-mana
Ingatlah Allah Tuhan Yang Maha Kuasa
Cukup kun fayakun adzab dan bencana menerpa siapa saja
                                                                  Putussibau 25-03-2018

Hari raya lebaran masih tiga bulan
THR sudah ramai dibicarakan
Ada yang bilang belanja pegawai dari utangan
Tentu kita berharap tidak salah alokasi anggaran

Buah Bengkoang segar sekali
Dibuat bedak wajah jadi tampan rupawan
Dulu saat masih kecil nakal dan banyak aksi
Maka jangan heran kini sering kesemutan

Sepasang Burung Merpati terbang tinggi
Lalu hinggap di pohon yang dahannya kering
Silakan kawan dan sobat yang akan reuni
Asalkan menghasilkan hal-hal yang penting

Lagu Bimbo salah satunya berjudul Flamboyan
Satu nama bunga yang biasa ditanam di kuburan
Saat ini kita berada di alam kehidupan
Jangan lupa nanti pasti menemui alam kematian

Burung Pipit terbang ke sana ke sini berulang kali
Membawa setetes air di dalam paruhnya
Meski muskil untuk memadamkan api
Namun ia yakin Tuhan akan membalas usahanya

Di hamparan sawah padi menguning
Luas membentang indah dipandang
Usaha keraslah dan tahan banting 
Pasti kita akan memetik hasil di masa mendatang

Langit kadang cerah berhiaskan bintang & rembulan
Ada kalanya mendung bahkan gelap tak tembus pandang
Halangan & rintangan sudah biasa menghadang 
Maju pantang mundur jangan jadi pecundang

Anak Melayu mengail ikan.
Perahu berlabuh di tengah lautan.
Sambil menunggu datangnya Ramadhan
Pesan maaf kami sampaikan.

Kecubung batu dari Kalimantan.
Bersanding elok dengan berlian.
Berhubung Ramadhan segera datang.
Salah dan khilaf mohon dimaafkan.

Kembang melati sungguhlah indah,
Ditengah taman jadi hiasan,
Harum Ramadhan tercium sudah,
Kalau ada salah mohon dimaafkan.

Makan roti jangan berlari,
Kalaulah jatuh kita yang rugi.
Bersihkan hati sucikan diri.
Sambut Ramadhan sebentar lagi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Wong Pinter Kalah Karo Wong Bejo”

       “Wong pinter kalah karo wong bejo” (orang pandai kalah sama orang beruntung) itu idiom yang masih ada dan dipakai oleh sebagian orang untuk menilai keberhasilan seseorang. Kalau pinter dalam kontek prestasi akademik, yang berarti berkorelasi dengan level pendidikan seseorang yang dibandingkan dengan orang yang berkelimpahan materi sementara yang bersangkutan prestasi akademiknya biasa saja bahkan sempat tidak naik kelas/tingkat dan berujung drop out, maka labeling wong pinter kalah karo wong bejo boleh-boleh saja yang dijadikan tolok ukur. Fenomena tersebut sesungguhnya telah banyak dikupas oleh para motivator. Mayoritas mereka sepakat bahwa  kecerdasan yang bisa membuat orang menjadi sukses tidak hanya karena I ntelligence Q uotient (IQ) tinggi yang ujudnya diukur dengan prestasi akademik. Selain IQ, juga ada Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi/sosial dan yang ketiga adalah Spiritual Quotient (SQ) atau kecerdasan spritual. Masing-masing dari ...

Produksi Dulu atau Pasar Dulu

        Kamis,   25 Agustus selepas shalat Magrib lanjut pengajian tafsir Quran rutin setiap malam Jumat yang dilanjutkan shalat Isya’ di masjid Al Hikmah jalan Damar tepat di samping SMP Muhammadiyah Cilacap, saya meluncur ke hotel Sindoro Cilacap menjumpai kawan lama teman seangkatan   waktu sekolah di SMPN I Cawas kab Klaten. Kedatangan kawan lama saya itu dalam rangka membantu atau asistensi koleganya dalam perancangan pendirian pabrik sampai dengan pengoperasiannya untuk mengolah bijih plastik menjadi produk peralatan penunjang yang salah satu pengaplikasian produknya di dermaga. Banyak hal yang dibahas/disikusikan dalam obrolan kurang lebih dua setengah jam (20.40 s.d. 23.15) dengan kawan lama saya itu. Pokoknya sangat lengkap tema yang dibahas, poleksosbudhankam. Koleganya pun turut datang bergabung ngobrol di lobby hotel sambil minum jus jambu, kalau saya cukup air putih, sudah malam soalnya. Ada yang menarik dari pernyataan kawan lama saya: “Prod...

Menunda Kesenangan

  Mengutip pernyataan Tung Desem Waringin (motivator, penulis buku Financial Revolution dan buku Life Revolution), terkadang ada orang yang kaya -biasa orang kaya baru atau OKB- tapi tidak tahu cara mengelola keuangannya agar terus bertambah. Bagaimana kah caranya agar kekayaan Anda terus bertambah?. Berikut cara bagaimana mengolah aset dengan benar agar makin kaya menurut Tung Desem : 1. Menunda bersenang-senang Jika ingin kaya, Anda harus dapat mampu menunda kepuasan. Fokus pada hal yang akan datang, dan berpikir dua kali sebelum membeli. Menurut 8 investor dari 10 investor kaya, mengeluarkan uang untuk kebutuhan saat ini tidak seberapa penting jika dibandingkan dengan melakukan investasi tujuan jangka panjang. Jangan sampai demi memenuhi kepuasan, mengeluarkan uang lalu menabung kemudian. Sisihkan pendapatan Anda untuk ditabung lebih dulu, sisanya baru dibelanjakan. Pola pikir demi tujuan jangka panjang dan menunda kepuasan dapat dilatih agar dapat digunakan untuk investasi ke...