Salah satu untuk mengalihkan perhatian terhadap peradaban Islam adalah perang Salib. Dalam sejarahnya, perang Salib pernah terjadi di antara sesama mereka dan juga menyasar kaum Yahudi. Kejadian Perang Salib Kataris pernah dijadikan legitimasi atas pembantaian di antara sesama Kristen, bahkan dalam perkembangannya berakhir menjadi kepentingan politik. Perang konvensional adalah menumpahkan darah sesama makhluk ciptaan Tuhan. Tidak hanya kepada makhluk yang bernama manusia, makhluk yang lain pun bisa kena imbasnya. Perang adalah pilihan jalan terakhir, apabila semua jalan menempuh damai sudah buntu. Ada adab-adab dan prasyarat perang dalam Islam, yaitu: 1. Dilarang membunuh anak-anak, wanita, dan orang tua. Kecuali mereka dengan bukti yang jelas melindungi pasukan lawan dan melakukan perlawanan dan dilarang dibunuh jika sudah menyerah, termasuk pasukan yang telah menyerah. 2. D ilarang membunuh hewan, merusak tanaman dan merusak habitatnya. 3. D ilarang merusak fasilitas umum dan
Nenek Moyangku Seorang Pelaut nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak tiada takut menempuh badai sudah biasa angin bertiup layar terkembang ombak berdebur di tepi pantai pemuda b’rani bangkit sekarang ke laut kita beramai-ramai “Nenek Moyangku Orang Pelaut” adalah judul lagu anak.anak yang kini telah berusia 83 tahun, persisnya digubah Ibu Soed pada 1940 saat Nusantara dalam masa peralihan pendudukan penjajah yakni masa-masa sekutu -termasuk Belanda yang bercokol di Nusantara- diujung tanduk bertekuk lutut kepada Jepang. Liriknya menyimpan pesan moral, rasanya lagu yang sarat akan makna kemanusiaan. Juga datang dari Indonesia Timur, orang Bugis-Makassar memiliki semboyan: “ Kualleangi Tallanga Natowalia ” yang terjemahan bebasnya: “Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai”. Namun arti sebenarnya dari kata “ Kualleangi Tallanga Natowalia” adalah “Lebih Kupilih Tenggelam (di lautan) daripada Harus Kembali Lagi (ke pantai)” h