Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

TAHAPAN PELARANGAN (PENGHARAMAN) RIBA

Para Ekonom Islam meyakini bahwa Al Quran (Surat Ar-Rum: 39 – 41) adalah konsep dasar sekaligus hukum ekonomi Islam, yaitu: Hukum Ekonomi I :  Riba yang dianggap menambah sesungguhnya tidak dan yang menambah adalah sadaqah Hukum Ekonomi II :  Allah, Tuhan-lah yang menciptakan, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan manusia dan dilarang mensekutukan-Nya dengan apapun. Hukum Ekonomi III :  Kerusakan di darat dan di laut adalah akibat dari perbuatan manusia. Adapun empat tahap pelarangan riba adalah: Tahap I: Mematahkan paradigma umat bahwa riba bisa melipatgandakan harta. “ Sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)”  (QS. Ar-Rum: 39). Tahap II: Pemberitahuan bahwa riba juga diharamkan bagi umat terdahulu. “Karena kezaliman orang-orang Yahu

Narkoba Mengepung Negeri

Akhir-akhir ini kasus narkoba heboh dibicarakan Media lokal dan internasional pun meramaikan Ban Ki Moon Sekjen PBB juga ikut-ikutan seperti kurang kerjaan Tahukah ? mereka telah menutup mata banyak anak telah menjadi korban Bandar Narkoba tanpa malu bicara lantang sambil berkacak pinggang Bahkan ada aparat yang bermain-main kucing-kucingan Tidah ubahnya seperti tikus-tikus berlarian di kubangan Celakanya, Sang Wakil Tuhan ada yang menjadikannya rumyam Yah, narkoba telah mengepung dan merangsek ke seluruh pelosok negeri. Barang haram ini keluar masuk penjara “sampai tidak terdeteksi” bahkan narapidana masih bisa mengendalikan bisnis haram berskala internasioanal ini dari dalam jeruji penjara. Kaki tangan para Cukong dan Bandar Narkoba sudah tidak lagi peduli menyasar ke segala lini yang pada awalnya hanya kalangan berdompet tebal yang dijadikan sasaran. Kini tidak miskin atau kaya, tidak tua ataupun muda, tidak pria bahkan wanita anak-anak seusia SD patungan membeli

Amalan Hari/Malam Jumat

Nabi Muhammad bersabda: “Barang siapa membaca surah Al-Kahfi pada malam Jum’at akan diberikan cahaya baginya di antara dua Jum’at.” ( Ad-Darimi (II/454) dari Abu Sa’id al-Khudri RA). HR. Al-Hakim (II/368) & Al-Baihaqi (III/249) dishahihkan Syaikh al-Albani (kitab Irwâ’ul Ghalîl (no. 626)). Kitab Ahâdîtsul Jumu’ah karya Syaikh Abdul Quddus juga menjelaskan hal ini. Imam asy-Syafi’i berkata: “Aku menyukai surah Al-Kahfi untuk dibaca pada malam Jum’at.” (kitab Shahîh al-Adzkâr (I/449)). Membaca shalawat kepada Nabi pada malam dan hari Jum’at, HR. Al-Baihaqi (III/249) (dari Anas RA, silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 1407)). HR. Abu Dawud (no. 1047) & An-Nasai (III/91, 92) juga menjelaskan hal ini. Memperbanyak do’a (Kumpulan Do’a dari Al-Qur-an dan As-Sunnah yang Shahih, Bab Doa Terkait Adab dalam Islam – Amalan dan Doa pada Hari Jum’at, Halaman 296-298, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan XI: Dzulqa’dah 1436 H/September 2015 M ( pustakaimamsyafii.com  | Penerbit Penebar Sunn

Bukan Pantun Jenaka

Indonesia beribukota di Jakarta Di tengahnya ada garis Kathulistiwa Waspada akan moral anak bangsa Karena narkoba berada di sekeliling kita Hate speech ramai jadi pro dan kontra Sesama aktivis pun jadi silang sengketa Hati-hati dalam bertutur kata Karena itu ciri kepribadian Anda Nikmat makan sate bisa melupakan nikmat ketika  makan tempe Nikmat  tinggal di  rumah mewah pun bisa lupa saat tinggal di pinggir sawah Jangan anggap remeh tahu dan tempe Karena banyak gizi lagi berkah Jika usia sudah mulai usur Kulit dan wajah pun sudah tampak kendur Otot dan badan sudah tidak lentur Makan pun cari yang mudah hancur seperti bubur Saat terbayang indahnya di masa anak-anak Riang gembira tanpa dosa dimanja ibu dan bapak Ternyata masa itu sudah tidak mungkin lagi tampak Hanya sisa sedikit waktu untuk menuju ke puncak Kerupuk Basah dibuat dari ikan Tomang Empek-empek dibuat dari ikan Gabus Bulan Puasa tiba hatiku senang bukan kepalang Menghar

SMS Isteri

Usai sholat Jumat di Masjid Nurul Iman Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Penulis istirahat sejenak terus makan siang. Di saat makan HP berbunyi nada SMS, ternyata SMS isteri dan spontan terpikir SMS kangen. Bunyi SMS itu adalah: ”Kadang terasa jenuh hidup ini. Tanpa makna tanpa tujuan. Tersamarkan gemerlap dunia. Seakan terjauh dari rengkuhan hangat kasihMU.  Dimanakah kedamaian, kehangatan, kenikmatan memuja-MU”. Kalau kedua SMS itu digabungkan ditambah baris penghubung: Namun daku menyadari sepenuh hati- kira-kira apa sudah layak disebut puisi ? : Kadang terasa jenuh hidup ini Tanpa makna tanpa tujuan Tersamarkan gemerlap dunia Seakan terjauh dari rengkuhan hangat kasih-MU Dimanakah kedamaian, kehangatan, kenikmatan memuja-MU Namun daku menyadari sepenuh hati Di situlah setan menghampiri Mengajak mengotori diri dengan sesuatu yang tidak pasti Dan mengelabui pandangan hati dari yang berbau materi dan penyakit hati Putussibau, 24 April 2015

OBROLAN SEORANG GURU DENGAN SYEIKH

Guru: Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram. Syeikh: Kenapa? Guru : Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’. Syeikh: Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang? Guru: Iya. Syeikh: Apakah ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal? Guru: Tidak ada. Syeikh: Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf 157: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK.” Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik sehingga

Kisah 8 Dirham

Dikisahkan, telah lama seorang arif dan bijak memendam keinginan untuk membeli baju karena baju lamanya sudah lusuh. Suatu hari ia memutuskan pergi ke pasar untuk mewujudkan keinginannya itu dengan membawa uang 8 Dirham di tangan. Dalam perjalanan sebelum sampai ke pasar orang arif dan bijak itu bertemu dengan seorang budak sahaya yang menangis karena kehilangan uang 4 Dirham. Tanpa berpikir panjang ia memberikan sebagian uangnya sebesar 4 Dirham kepada orang itu. Betapa girang dan senang budak sahaya itu karena uangnya yang hilang telah tergantikan. Uang di tangan tinggal tersisa 4 Dirham. Walaupun tinggal 4 Dirham di tangan ia tetap melanjutkan langkah kakinya menuju pasar untuk melaksanakan niat semula, membeli baju. Sesampainya di pasar sebelum sampai di tempat penjual baju ia dihampiri orang yang mengaku sangat kelaparan karena belum makan. Tanpa ragu orang bijak itu memberinya 2 Dirham. Jadi uang untuk membeli baju tinggal 2 Dirham. Dengan uang 2 Dirham orang bijak itu m