Waktu sama-sama menunggu lampu tanda
Hijau, tepat di depan mobil saya ada mobil Wuling warna putih yang di kaca
belakangnya ditempel stiker “Marilah Sholat” sehingga muncul ide mengambil foto.
Lokasi antrian kendaraan yang sedang menunggu tanda Hijau lampu lalin adalah di
perempatan Monjali atau Monumen Jogja Kembali. Bagi yang tidak asing dengan perempatan
itu, akan langsung tahu kalau titik lampu merah di jalan Ringroad Utara
Yogyakarta atau kurang lebih 1,5 km sebelum terminal Jombor dari arah timur.
Yogyakarta memang mempunyai kekhususan
wilayah sehingga disebut daerah istimewa. Bergabungnya dengan NKRI pun
berdasarkan Maklumat Sri Sultan Hamengku Buwono IX di tahun 1951 sehingga
sebelumnya merupakan wilayah kerajaan yang berdaulat –cikal bakalnya kerajaan
Mataram Islam Panembahan Senopati (Danang Sutawijaya)
putra Ki Ageng Pemanahan atas persetujuan Pangeran Benawa (putra sultan
Hadiwijaya alias Joko Tingkir) https://majumelangkah.blogspot.com/2023/08/kebersahajaan-ki-ageng-pemanahan.html. Maka, Katon Bagaskara dengan group KLA
Project-nya pun tidak ketinggalan mengekspresikan kerinduan dengan kota
Yogyakarta dalam sebuah lagu berjudul Yogyakarta yang tenar di awal tahun
1990-an.
Penulis pun juga mempunyai kenangan dengan kota Gudeg. Sebelum akhirnya tamat dari STAN-Prodip Keuangan Jakarta, pernah menimba ilmu di fakultas MIPA UGM (1993-1994) dan di kota yang mashur dengan jalan Malioboro dan pusat gerakan dakwah Muhammadiyah ini penulis ketemu jodoh.
*****V*****
https://majumelangkah.blogspot.com/2024/06/meski-perang-tetap-shalat.html
https://majumelangkah.blogspot.com/2024/03/20-meter-tidak-lebih-jauh-dari-20-km.html

Komentar
Posting Komentar