Langsung ke konten utama

Jongkong

           

       Jongkong adalah nama daerah kecamatan yang menjadi bagian wilayah dari Kabupaten Kapuas Hulu (Putussibau sebagai kota kabupaten) Provinsi Kalimantan Barat. Jauh sebelum dilebur ke dalam satuan wilayah pada Kabupaten Kapuas Hulu, Jongkong merupakan sebuah kerajaan yang kental dengan nilai-nilai keislamannya. Bahkan komplek makam para raja Jongkong beserta keturunannya masih ada dan dipelihara sampai sekarang.

Dari kota Putussibau menuju Jongkong apabila ditempuh dengan perjalanan darat kurang lebih memakan waktu 5 jam. Waktu tempuh akan lebih cepat yaitu 3 jam apabila menggunakan alat transportasi speed boat menyusuri sungai Kapuas dari kota Putussibau dan kita akan langsung bersandar di jantung kota kecamatan Jongkong.

  Di pusat kota kecamatan Jongkong mayoritas rumah penduduk berdiri di pinggiran sungai sehingga rumah mereka ditopang dengan tiang-tiang penyangga dari kayu atau model rumah panggung. Kira-kira 95 % rumah penduduk dibuat dengan bahan dasar kayu dan beratapkan seng karena sangat mahal apabila dibuat dari bahan pasir, batu, bata dan semen.

Mata pencaharian penduduk di pusat kota kecamatan Jongkong sebagian besar sebagai nelayan dan berdagang hasil bumi dan ikan. Jika dilihat sepanjang jalan dari batas kecamatan sampai dengan batas kota kecamatan mayoritas penduduk melangsungkan kehidupan dengan berkebun.

Sebagai penutup cerita singkat ini, apabila anda akan bermain ke Jongkong melalui jalur darat saya sarankan menggunakan mobil 4 WD (double gardan) atau bila roda dua dengan jenis motor Trill. Pengalaman dengan mobil Innova, saya terperosok di kubangan jalan dan alhamdulillah hampir 30 menit lolos uji adrenalin. Semoga sekarang jalan sudah baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perang Itu Belum Berakhir

  Salah satu untuk mengalihkan perhatian terhadap peradaban Islam adalah perang Salib. Dalam sejarahnya, perang Salib pernah terjadi di antara sesama mereka dan juga menyasar kaum Yahudi. Kejadian Perang Salib Kataris pernah dijadikan legitimasi atas pembantaian di antara sesama Kristen, bahkan dalam perkembangannya berakhir menjadi kepentingan politik. Perang konvensional adalah menumpahkan darah sesama makhluk ciptaan Tuhan. Tidak hanya kepada makhluk yang bernama manusia, makhluk yang pun bisa kena imbasnya. Perang adalah pilihan jalan terakhir, apabila semua jalan menempuh damai sudah buntu. Ada adab-adab dan prasyarat perang dalam Islam, yaitu: Dilarang membunuh anak-anak, wanita, dan orang tua. Kecuali mereka dengan bukti yang jelas melindungi pasukan lawan dan melakukan perlawanan dan dilarang dibunuh jika sudah menyerah, termasukan pasukan yang telah menyerah. Dilarang membunuh hewan, merusak tanaman dan merusak habitatnya. D ilarang merusak fasilitas umum dan tempat ibadah da

“Wong Pinter Kalah Karo Wong Bejo”

       “Wong pinter kalah karo wong bejo” (orang pandai kalah sama orang beruntung) itu idiom yang masih ada dan dipakai oleh sebagian orang untuk menilai keberhasilan seseorang. Kalau pinter dalam kontek prestasi akademik, yang berarti berkorelasi dengan level pendidikan seseorang yang dibandingkan dengan orang yang berkelimpahan materi sementara yang bersangkutan prestasi akademiknya biasa saja bahkan sempat tidak naik kelas/tingkat dan berujung drop out, maka labeling wong pinter kalah karo wong bejo boleh-boleh saja yang dijadikan tolok ukur. Fenomena tersebut sesungguhnya telah banyak dikupas oleh para motivator. Mayoritas mereka sepakat bahwa  kecerdasan yang bisa membuat orang menjadi sukses tidak hanya karena I ntelligence Q uotient (IQ) tinggi yang ujudnya diukur dengan prestasi akademik. Selain IQ, juga ada Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi/sosial dan yang ketiga adalah Spiritual Quotient (SQ) atau kecerdasan spritual. Masing-masing dari jenis kecedasan itu memp

20 Meter Tidak Lebih Jauh dari 20 Km

  “Setiap hari sanggup menempuh jarak 20 km, bahkan 60 km lebih, namun masjid yang hanya berjarak 20 m tidak sanggup mendatangi setiap waktu panggilan shalat berkumandang…”.   Ungkapan tersebut disampaikan H . Tatto Suwarto Pamuji (69 Tahun - mantan Bupati Cilacap  empat tahun dan dua periode jabatan)  mengawali ceramah Subuh, Jumat 22 Maret 2024 di masjid Al Firdaus yang berdekatan dengan Polsek kecamatan Cilacap Utara sisi Selatan lapangan Krida kelurahan Gumilir. Hal tersebut disampaikan kepada para jamaah mengingat shalat wajib berjamaah dan dilaksanakan di masjid khususnya bagi kaum Adam (laki-laki) serta tepat di awal waktu adalah amalan yang sangat utama. Lebih jauh juga dijelaskan, kesuksesan seseorang sangat berkaitan dengan kualitas yang bersangkutan di dalam mengerjakan ibadah shalat. Apabila ibadah shalat dilaksanakan secara berkualitas dengan tidak asal  menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim, maka kesuksesan dalam kehidupan akan selalu bersamanya. Sehingga segera t