Satu point arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam sidang kabinet di Istana Negara, Senin 15 Desember 2025, beliau menyampaikan: “Bila awal-awal bulan pertama kita tidak melakukan efisiensi penghematan besar-besaran, sekarang kita tidak punya, ya punya tapi tidak sekuat sekarang!”. Apa yang disampaikan oleh Presiden pada sidang kabinet akhir tahun tersebut telah tertuang di dalam Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025. Presiden RI juga menginstruksikan kepada Menteri Keuangan untuk menetapkan penyesuaian alokasi transfer ke daerah tahun anggaran 2025 sehingga menindaklanjuti instruksi tersebut, Men teri Keuangan R I telah menetapkan KMK N omor 29 T ahun 2025 T entang P enyesuaian R incian A lokasi T ransfer K e D aerah M enurut P rovinsi /K abupaten /K ota T ahun A ggaran 2025 D alam R angka E fisiensi B elanja D...
Saat orang dalam kondisi kritis segera memerlukan transfusi darah, dipastikan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan donor darah. Tentu akan lebih mudah apabila ada anggota keluarga dengan golongan darah sejenis dan yang bersangkutan juga dalam keadaan sehat. Jembatan dari masalah tersebut adalah bantuan amal dengan berdonor darah. Sekantong darah dimulai dari satu tetes sehingga setetes darah kita sangat berharga. Kadang muncul pertanyaan yang masuk akal, mengapa donor darah dari kita gratis sementara kalau ada yang membutuhkan tranfusi darah yang dipenuhi dari hasil donor darah, pasien harus membayarnya mahal?. Mungkin jawaban yang paling mudah atas pertanyaan itu adalah operasional dan pengelolaan darah dari hasil donor memerlukan biaya yang tidak sedikit. Darah berwarna merah. Apabila Anda sempat menyaksikan film Pemberontakan G30S PKI, ada petikan kalimat bernada ancaman dari para gerombolan pemberontak: “Darah itu merah, Jenderal!”. Semoga para Pahlawan Revolusi dan...