Langsung ke konten utama

Postingan

Mengapa Dipersulit Kalau Bisa Dipermudah

  Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 20 23 tentang Aparatur Sipil Negara tersebut pada pasal 4 mengamanatkan Kode Etik dan Kode Perilaku bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) . Maka sudah sepatutnya k ode etik dan kode perilaku ASN yang  menjadi menjadi parameter etika dan perilaku bagi para ASN , baik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai ASN , pun menjadi kompas dalam bertindak dan bersikap di kehidupan k e se haria nnya . Kode etik dan kode perilaku tersebut mesti ada dan dibangun dengan tujuan agar tetap ter jaga martabat dan kehormatan ASN . Sehingga sebagai seorang yang berprofesi sebagai ASN harus memahami n ilai -nilai dasar ASN yang dengan jelas dan gamblang telah dijabarkan pada dalam kode etik dan kode perilaku ASN .   Nilai-nilai dasar yang mesti dimiliki dan dilaksanakan oleh ASN adalah sebagai berikut: a.  B erorientasi pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat, sehingga seorang ASN harus memaham...
Postingan terbaru

Jasmerah

  Istilah Jas merah kali pertama diucapkan Ir. Soekarno (Presiden RI ke-1) pada tahun 1966. Dipastikan maksud beliau, jangan mudah melupakan jasa para pendahulu kita. Kita bisa ada dan bisa seperti sekarang ini karena tidak lepas jerih payah dari para pendahulu kita dan lazim bentuk fisiknya di lingkungan masyarakat diejawantahkan dalam bentuk museum, cagar budaya, taman bersejarah, galeri maupun koleksi benda-benda yang dinilai punya bobot sejarah. Dari museum sampai dengan koleksi hanyalah sebuah koleksi yang berbentuk fisik. Satu hal yang paling penting adalah kita mampu menggali nilai-nilai sejarahnya dan mampu mengolahnya menjadi nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan kini dan masa mendatang. Apabila tidak sanggup mengambil manfaatnya, maka museum, cagar budaya, taman bersejarah, galeri maupun koleksi benda-benda yang dinilai punya bobot sejarah hanya akan sebagai seonggok benda atau bangunan. Tak ubahnya seperti tubuh manusia tinggal raga tanpa keberadaan jiwa. *****V****...

Pantai Kemiren

  Pantai Kemiren sebelum direvitalisasi kondisinya seperti kebanyakan pantai, ditambah kekumuhan sampah yang berserakan kurang terawat. Foto pantai di atas nampak bersih dan bening karena sebelumnya kita menggerakkan 22 orang untuk memunguti berbagai macam jenis sampah yang bertaburan di pinggir pantai, juga sambil berolah raga pagi. Tak ketinggalan agar UMKM warung di sekitar pantai dapat bernafas, camilan dan aneka minuman panas maupun dingin kita borong. Ditaksir kurang lebih dua kuintal sampah dari kegiatan bersih-bersih sampah pantai Kemiren. Kini pantai Kemiren bertambah molek sejak tanggul pantai dibangun, ditambah jalur pedestrian bagi para wisatawan jadi menambah betah berlama-lama di pantai menikmati hembusan angin laut dan deburan ombak yang menderu-menderu memecah keheningan menghangatkan suasana. Letaknya tidak jauh dari tugu Lilin di simpang tiga jalan utama, kurang lebih 3,5 km. Ke barat ke arah kota Cilacap, ke Utara ke arah Wangon-Bandung dan ke Timur ke arah Purwo...

Perempatan Monjali

  Waktu sama-sama menunggu lampu tanda Hijau, tepat di depan mobil saya ada mobil Wuling warna putih yang di kaca belakangnya ditempel stiker “Marilah Sholat” sehingga muncul ide mengambil foto. Lokasi antrian kendaraan yang sedang menunggu tanda Hijau lampu lalin adalah di perempatan Monjali atau Monumen Jogja Kembali. Bagi yang tidak asing dengan perempatan itu, akan langsung tahu kalau titik lampu merah di jalan Ringroad Utara Yogyakarta atau kurang lebih 1,5 km sebelum terminal Jombor dari arah timur. Yogyakarta memang mempunyai kekhususan wilayah sehingga disebut daerah istimewa. Bergabungnya dengan NKRI pun berdasarkan Maklumat Sri Sultan Hamengku Buwono IX di tahun 1951 sehingga sebelumnya merupakan wilayah kerajaan yang berdaulat –cikal bakalnya kerajaan Mataram Islam Panembahan Senopati (Danang Sutawijaya) putra Ki Ageng Pemanahan atas persetujuan Pangeran Benawa (putra sultan Hadiwijaya alias Joko Tingkir) https://majumelangkah.blogspot.com/2023/08/kebersahajaan-ki-ageng...

Wisata Religi

  Katakanlah, "Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. 1  Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu   (Qs . Al Ankabut/29 : 20) Sabtu dan Minggu tanggal 5-6 Juli 2025, alhamdulillah berkesempatan healing dari masjid ke masjid yang dimulai dari masjid Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Surakarta , masjid Ar Rahmah Blitar (miniatur masjid Nabawi Madinah), masjid Tiban Malang bersama rombongan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Krandegan kec/kab Banjarnegara dan tak ketinggalan memetik jeruk Madu di kota Batu Malang yang rencana awal petik buah Apel. Masjid Tiban yang berlokasi di Jl. KH. Wahid Hasyim Jl. Anggur No 17, Sananrejo, Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur sesungguhnya bukan masjid namun  adalah sebuah pondok pesantren bernama Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang juga sering disebut Pondok Bi Ba'a Fadlrah yang artinya lautan-lautannya madu .

Masjid Cordoba Saksi Kejayaan dan Kemunduran Islam

  Di atas kubah masjid ada lambang bulan sabit dan bintang, itu adalah lambang kejayaan dan dalam sejarah Islam sehingga masjid memegang peranan penting untuk kemajuan peradaban. Masjid yang pertama kali di bangun nabi Muhammad Saw adalah masjid Quba, kemudian masjid Nabawi. Masjid ini selain sebagai tempat beribadah, juga difungsikan sebagai tempat menuntut ilmu, bermusyawarah dan mengatur strategi perang. Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi masjid semakin sangat sentral. Di dalam kompleks masjid di bangun sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan observatorium. Masjid menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi orang daripada tempat lainnya. Orang pergi ke masjid tidak hanya berniat beribadah di dalamnya, tetapi juga menuntut ilmu dan berdiskusi.  “Di era kejayaan Islam, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, namun juga sebagai pusat kegiatan intelektualitas,” ungkap J. Pedersen dalam bukunya berjudul  Arabic Book. Senada dengan J. Pedersen,  s...

Tunjangan Guru ASN Daerah

  “ Ini adalah upaya untuk mengurangi ketidakefisienan, mengikis budaya ‘kalau bisa dibikin lama  ngapain  cepat’. Mekanismenya harus cepat, uang rakyat harus digunakan dengan baik ! ”     Pernyataan tersebut adalah pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang disampaikan langsung saat meresmikan pe luncuran mekanisme baru penyaluran T unjangan G uru Aparatur Sipil Negara Daerah (ASN ) D aerah langsung ke rekening para guru pada Kamis (13/03 /2025 ) bertempat di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Jakarta , yang penyalurannya harus dimulai bulat Maret 2025 . Menindaklanjuti arahan dan permintaan Presiden tersebut, p e mbayar an T unjangan G uru ASN D aerah untuk periode triwulan I 2025 secara langsung dari Rekening Kas Umum N egara (RK U N) ke rekening penerima/ guru telah dilaksanakan mulai bulan Maret 2025 yang selama ini dilaksanakan oleh Pemprov/Pemkab/Pemkot dengan sumber dana dari Transfer Ke Daerah pos alokasi Dan...