Saat orang dalam kondisi kritis segera memerlukan transfusi darah,
dipastikan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan donor darah. Tentu akan
lebih mudah apabila ada anggota keluarga dengan golongan darah sejenis dan yang
bersangkutan juga dalam keadaan sehat. Jembatan dari masalah tersebut adalah bantuan
amal dengan berdonor darah. Sekantong darah dimulai dari satu tetes sehingga setetes
darah kita sangat berharga.
Kadang muncul pertanyaan yang masuk akal, mengapa donor darah dari kita
gratis sementara kalau ada yang membutuhkan tranfusi darah yang dipenuhi dari
hasil donor darah, pasien harus membayarnya mahal?. Mungkin jawaban yang paling
mudah atas pertanyaan itu adalah operasional dan pengelolaan darah dari hasil
donor memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Darah berwarna merah. Apabila Anda sempat menyaksikan film
Pemberontakan G30S PKI, ada petikan kalimat bernada ancaman dari para gerombolan
pemberontak: “Darah itu merah, Jenderal!”. Semoga para Pahlawan Revolusi dan
para pendahulu kita diterima amal kebaikannya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Wahai manusia!
Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut
kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia
dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu
yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui
lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, bumi itu menjadi hidup dan
subur, serta menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.(Qs.
Al Hajj/22 : 5)
Komentar
Posting Komentar