Langsung ke konten utama

Post Power Syndrom

 

Kondisi post power syndrom mungkin saja itu kenyataan yang dialami oleh banyak orang yang mempunyai jabatan atau posisi pada menjelang masa akhir jabatan atau posisi-nya. Salah satu yang hilang saat di masa aktif adalah rutinintas menerima gaji/honor rutin setiap periode tertentu. Mungkin juga hal lain yang hilang adalah berakhirnya penghormatan dan disegani  kolega, mitra, teman dan bawahan, maupun fasilitas dan pelayanan. Semua hal itu sudah ada di dalam bayangan yang tidak lama lagi semuanya akan sirna.

Pantai Pelabuhan Ratu Kab. Sukabumi

Situasi di atas hampir seratus persen berhubungan dengan cara mendapatkan jabatan atau posisi. Semua telah mendengar bahwa jabatan dan posisi adalah amanah. Meski telah mengetahui itu amanah, namun masih ada yang memperebutkannya dengan cara sikut kanan sikut kiri bahkan ada yang injak bawah dan menjilat atasan. Juga tak jarang ada yang menggunakan paranormal yang katanya “orang pintar”. Istilahnya di publik memunculkan pameo “gagal didapat dukun bertindak”.

Kondisi post power syndrom yang hanya sesaat adalah wajar, artinya segera move on. Kondisi move on akan segera hadir kalau ia menyadari dengan sepenuh hati bahwa akhir suatu jabatan atau posisi adalah hal biasa dan pasti terjadi, dan hal itu harus dipersiapkan sedari dini. Meminjam istilah Dr. Suteki: “Tak ada yang dapat menghentikan saat musim semi tiba”. Artinya, gugur adalah bagian dari siklus kehidupan untuk digantikan dengan tunas-tunas yang baru.

 *****

Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti? (Al Qasas/28 : 60)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Cordoba Saksi Kejayaan dan Kemunduran Islam

  Di atas kubah masjid ada lambang bulan sabit dan bintang, itu adalah lambang kejayaan dan dalam sejarah Islam sehingga masjid memegang peranan penting untuk kemajuan peradaban. Masjid yang pertama kali di bangun nabi Muhammad Saw adalah masjid Quba, kemudian masjid Nabawi. Masjid ini selain sebagai tempat beribadah, juga difungsikan sebagai tempat menuntut ilmu, bermusyawarah dan mengatur strategi perang. Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi masjid semakin sangat sentral. Di dalam kompleks masjid di bangun sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan observatorium. Masjid menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi orang daripada tempat lainnya. Orang pergi ke masjid tidak hanya berniat beribadah di dalamnya, tetapi juga menuntut ilmu dan berdiskusi.  “Di era kejayaan Islam, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, namun juga sebagai pusat kegiatan intelektualitas,” ungkap J. Pedersen dalam bukunya berjudul  Arabic Book. Senada dengan J. Pedersen,  s...

Produksi Dulu atau Pasar Dulu

        Kamis,   25 Agustus selepas shalat Magrib lanjut pengajian tafsir Quran rutin setiap malam Jumat yang dilanjutkan shalat Isya’ di masjid Al Hikmah jalan Damar tepat di samping SMP Muhammadiyah Cilacap, saya meluncur ke hotel Sindoro Cilacap menjumpai kawan lama teman seangkatan   waktu sekolah di SMPN I Cawas kab Klaten. Kedatangan kawan lama saya itu dalam rangka membantu atau asistensi koleganya dalam perancangan pendirian pabrik sampai dengan pengoperasiannya untuk mengolah bijih plastik menjadi produk peralatan penunjang yang salah satu pengaplikasian produknya di dermaga. Banyak hal yang dibahas/disikusikan dalam obrolan kurang lebih dua setengah jam (20.40 s.d. 23.15) dengan kawan lama saya itu. Pokoknya sangat lengkap tema yang dibahas, poleksosbudhankam. Koleganya pun turut datang bergabung ngobrol di lobby hotel sambil minum jus jambu, kalau saya cukup air putih, sudah malam soalnya. Ada yang menarik dari pernyataan kawan lama saya: “Prod...

Menunda Kesenangan

  Mengutip pernyataan Tung Desem Waringin (motivator, penulis buku Financial Revolution dan buku Life Revolution), terkadang ada orang yang kaya -biasa orang kaya baru atau OKB- tapi tidak tahu cara mengelola keuangannya agar terus bertambah. Bagaimana kah caranya agar kekayaan Anda terus bertambah?. Berikut cara bagaimana mengolah aset dengan benar agar makin kaya menurut Tung Desem : 1. Menunda bersenang-senang Jika ingin kaya, Anda harus dapat mampu menunda kepuasan. Fokus pada hal yang akan datang, dan berpikir dua kali sebelum membeli. Menurut 8 investor dari 10 investor kaya, mengeluarkan uang untuk kebutuhan saat ini tidak seberapa penting jika dibandingkan dengan melakukan investasi tujuan jangka panjang. Jangan sampai demi memenuhi kepuasan, mengeluarkan uang lalu menabung kemudian. Sisihkan pendapatan Anda untuk ditabung lebih dulu, sisanya baru dibelanjakan. Pola pikir demi tujuan jangka panjang dan menunda kepuasan dapat dilatih agar dapat digunakan untuk investasi ke...