Langsung ke konten utama

Masjid Al Haadii Lapangan Tembak Sarsanto AKMIL Magelang

Sepuluh hari yang lalu tepatnya Sabtu 29 Juli 2023, sekembali menengok Bapak -usia 72 tahun dan kesehatan cukup menurun- di dukuh Gombang Alas desa Gombang kec. Cawas kab. Klaten, saya mampir shalat Asar di masjid Al Haadii lapangan tembak Sarsanto AKMIL Plempungan kab. Magelang. Tiba di masjid tersebut, di lokasi parkir baru ada satu mobil dinas militer dan saya parkir tepat di sebelahnya. Usai wudhlu dan masuk masjid baru ada dua prajurit TNI dan satu warga sipil.

https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipMRUp_5j_yhkblfD86Iiji6i_HpYGoN1UrGkI0R=s680-w680-h510

Masjid Al Haadii tersebut ternyata belum lama berdiri, tiga tahun yang lalu diresmikan penggunaannya, tepatnya 27 Agustus 2020 yang berdiri atas inisiatif dan diprakarsai oleh para alumni AKABRI 1986 yang pelantikan menjadi perwira TNI pada tanggal 20 September 1986 yang didedikasikan untuk almamater Akademi Militer di Lembah Tidar Magelang.

Perjalanan Intelejen Santri, LP3ES, As'ad Said AliDari prasasti berbentuk bongkahan batu hitam besar di ujung kanan depan masjid dapat kita ketahui maksud dan tujuan pembangunan masjid Al Haadii oleh para alumni AKABRI 1986. Tercantum dengan jelas bahwa  para alumni AKABRI 1986 dengan membangun masjid Al Haadii diharapkan mampu menggerakkan hati Keluarga Besar Alumni AKABRI 1986 para Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian serta seluruh komponen masyarakat untuk selalu berani menegakkan kebenaran dan kebajikan dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bravo, tetap semangat semoga dapat terwujud cita-cita dan karakter mulia tersebut demi tetap tegak kebenaran dan kebajikan di bumi pertiwi di bawah panji Merah Putih, yang menurut Habib Luthfi Bin Yahya bahwa Merah Putih terkandung tiga ruh, yaitu: kehormatan bangsa, jati diri bangsa dan harga diri bangsa. Dan perlu menjadi catatan, ketiga ruh itu akan nyata dan disegani apabila kebenaran dan kebajikan lebih dulu ditegakkan.
Usai jamaah shalat Asar, saya ngobrol sebentar dengan salah satu jamaah di teras depan masjid, lanjut persiapan melanjutkan perjalanan (masih 71 km ke tujuan, Parakancanggah Banjarnegara). Sambil menunggu anak paling kecil jepret sana jepret sini di area masjid Al Haadii dan melihat angsa di kandang belakang masjid, moncong mobil sudah mengarah ke gerbang keluar komplek masjid Al Haadii.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reuni Ketemu Kembali

Merindukan teman, sahabat dan saudara adalah hal wajar dan manusiawi, lebih-lebih telah sekian lama dan mungkin berpuluh tahun. Demi untuk mewujudkan impian untuk bertemu teman -kopi darat- beragam acara dan kegiatan pun dibuat dan dikemas. Bahkan untuk mem- follow up -nya dibentuklah bermacam-macam kelompok, group , komunitas ataupun entitas dan satu diantaranya adalah reuni. Saat ada kabar akan ada reuni seangkatan waktu sekolah, ada sobat yang mengungkapkan pandangannya  melalui sebuah tulisan opini. Singkat kata, menurutnya reuni dengan latar belakang apapun ada manfaat positif maupun dapat menimbulkan dampak negatif. Jadi sobat itu mengakhiri tulisan dengan kalimat “Berangkat tidak, berangkat tidak...”. Nampaknya sobat itu tidak berangkat menghandiri reuni dan itu kata orang-orang zaman now “no problemo” atau “basing-basing bae” kata wong Palembang. Di dalam reuni dipastikan semua kenangan pada masa yang silam akan muncul saat itu. Bahkan mulai dari rencana reuni digulirkan

Umrah Haji Hanya Buang-buang Duit !?

  Pernah ada nada sumbang yang mengatakan kalau umrah dan haji hanya buang-buang uang dan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja. Apabila disebut hanya buang-buang uang, lantas yang plesiran wisata ke benua Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan Asia apa juga mau dibilang hanya buang-buang uang. Demikian pula, dikatakan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja, apa yang plesiran wisata ke negara-negara selain Arab Saudi apa juga mau disebut hanya menguntungkan negara itu saja ( red: https://majumelangkah.blogspot.com/2019/11/propaganda-perang-kata-kata.html ).  Terus belum lama, ada media nasional yang konten beritanya mem- framing peristiwa kematian sekeluarga di sebuah komplek perumahan Jakarta Barat disandingkan dengan kesolehan sosial haji, padahal juga bukan sedang musim haji. Toh kalau pun sedang musim haji, apa juga pantas dan membolehkan membuat framing negatif peristiwa tersebut dengan soal haji.  Siapapun penulisnya atau kontributornya, dewan redaksi khususnya pimp

TANDA TANDA KEMATIAN

Adapun tanda-tanda kematian menurut ulama adalah benar dan nyata, hanya amalan dan ketaqwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hingga akhir hayat.  Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali, hanya ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya. Adapun riwayat -riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menja