Pernah
ada nada sumbang yang mengatakan kalau umrah dan haji
hanya buang-buang uang dan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja. Apabila disebut hanya
buang-buang uang, lantas yang plesiran wisata ke benua Eropa, Afrika, Amerika,
Australia dan Asia apa juga mau dibilang hanya buang-buang uang. Demikian pula, dikatakan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja,
apa yang plesiran wisata ke negara-negara selain Arab Saudi apa juga mau
disebut hanya menguntungkan negara itu saja (red: https://majumelangkah.blogspot.com/2019/11/propaganda-perang-kata-kata.html ).
Sekapur Sirih
Haji sebagai ibadah fisik, ibadah rohani, dan ibadah dana, bertujuan untuk memusatkan segala yang dimiliki hanya tertuju kepada Allah, dan dilaksanakan bukan di tempat yang sepi, melainkan di tempat berkumpulnya orang banyak. Boleh jadi, orang yang menjalankan ibadah haji ditemani oleh isterinya, namun ia tidak boleh berbicara dengan dia yang merangsang nafsu birahi; boleh jadi, ia ditemani oleh musuhnya, namun ia tidak diperbolehkan bertengkar dengan dia; ini semua dimaksudkan agar ia mendapat pengalaman rohani yang tinggi, bukan sekedar pengalaman rohani orang pertapa, yang memutuskan hubungan dengan dunia luar (orang banyak) dan bukan pula pengalaman rohani orang yang menjalankan ibadah di pojok yang sepi, melainkan pengalaman rohani orang yang tinggal di daerah keramaian yang penuh kesibukan, yang ditemani oleh isterinya, kawan-kawannya, dan musuh-musuhnya, sebagai ujian menuju suatu kehidupan paripurna, yakni sehat dan bahagia fisik dan rohani di dunia dan selamat di akhirat kelak. Ibadah haji yang mulia tapi berat ini, erat pula kaitannya dengan perintah ber-qurban (Al-Ma'idah,5:27) (red: https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/HAJI,--MAKNA-DAN-HIKMAHNYA ).
Komentar
Posting Komentar