Langsung ke konten utama

Selingkuh

 

“Ooo kamu ketahuan pacaran lagi…” adalah potongan lirik lagu yang menyoal perselingkuhan. Juga senada dengan lagu Anggun C Sasmi di awal tahun 1990, tua-tua keladi: “…ngakunya bujangan ternyata cucunya segudang…” dan kata orang lebih romantis jika “Sepiring Berdua” dalam “Gubuk Derita”. Yah, sebaiknya jangan berlama-lama menderita meski berdua.

Dalam perjalanan mudik dari Kupang provinsi NTT ke Kebumen tepatnya di perjalanan dengan bus Surabaya – Yogyakarta di tahun 2003, saya ngobrol panjang lebar dengan penumpang pria paruh baya yang duduk tepat di sebelah tempat duduk saya. Tema obrolan pun sampai pada pola hubungan antara suami dengan isteri.

Terucap olehnya waktu itu: “Kalau saya sudah umur-umur segini (menjelang 50 th) dengan isteri sudah seperti teman sendiri, jadi sudah biasa-biasa saja”. Karena dia tahu kalau saya pulang habis menjenguk anak-anak di Kebumen. Bisa jadi dia mau bagi pengalaman dengan saya yang lebih muda atau bisa juga dia “curhat” terkait keharmonisan dengan isterinya.

Saya sangat mempercayai kalau mayoritas pria dan wanita yang akan menikah telah mengerti dan memahami apa tujuan dari pernikahan. Lalu, mengapa ada pasangan yang berani selingkuh secara sembunyi-sembunyi bahkan ada yang melakukannya dengan terangan-terangan.

Setidaknya ada tiga penyebab perselingkuhan menurut seksolog klinis Zoya Amirin, M.Psi, FIAS, yaitu: tidak ada kejelasan komitmen dalam pernikahan (komitmen hanya diasumsikan), bermasalah dengan keintiman: cara menunjukkan dan menerima kasih sayang dan tidak memastikan jalinan koneksi seksual yang timbal balik.

Bahtera rumah tangga dipastikan ada kalanya pasang pun kadang ada kalanya surut. Sebisa mungkin masalah yang timbul diselesaikan sendiri dengan pasangannya. Artinya, tidak minta pendapat atau solusi pihak lain terlebih mengumbar kepada pihak lain sebelum diusahakan pemecahannya dengan pasangan sendiri.

  Mengumbar sekecil apapun kekurangan apalagi aib pasangan kepada orang lain adalah tindakan tercela, lebih-lebih di jagat maya (medsos). Dia lengah  bahwa sesungguhnya tindakan itu justru mengumbar kekurangannya  dan aib sendiri. Mengumbar masalah di medsos dipastikan tidak akan mendapatkan solusi, justru akan memperuncing masalah yang sedang dihadapi.

Sebaliknya, apabila mencari solusi pemecahan masalah tersebut seharusnya kepada pihak-pihak terdekat dari sisi apapun, seperti orang tua atau mertu. Namun, apabila kuatir mengganggu ketenangan mereka maka yang paling tepat adalah mencari orang yang berilmu dan bijaksana adalah jalan yang terbaik. Bila dengan teman, dipastikan teman tersebut mempunyai kapasitas yang baik untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Jangan sampai si teman justru menjadi sumber masalah baru.

Suami adalah pakaian bagi isteri pun ia pakaian bagi suaminya sehingga harus saling menjaga satu sama lain. Istilah rumput tetangga nampak lebih hijau hanyalah pandangan sekejap mata yang akan hilang bila mata tertutup, maka janganlah tertipu dengan pandangan mata yang melenakan.

Jika hal itu yang menjadi kontek masalah, ada solusinya, yaitu diperbolehkan menikah maksimal empat dengan catatan berlaku adil. Jika tidak sanggup berlaku adil, yang bijak mencukupkan diri dengan satu pasangan dengan merawat dan menjaga baik-baik.


Sekapur Sirih

Pada awalnya, orang yang tidur pada malam puasa (Ramadan) kemudian bangun sebelum fajar, dia dilarang makan atau mendekati istrinya. Kemudian larangan ini dihapus, dan Allah memperbolehkan bagi kalian -wahai orang-orang mukmin- menggauli istri-istri kalian pada malam-malam hari puasa (Ramadan). Istri-istri kalian adalah tabir dan penjaga kehormatan kalian, dan kalian adalah tabir dan penjaga kehormatan istri-istri kalian. Kalian saling membutuhkan. Allah mengetahui bahwa tadinya kalian sempat mengkhianati diri kalian sendiri dengan melakukan sesuatu yang dilarang, maka Allah menunjukkan belas-kasih-Nya kepada kalian, menerima taubat kalian dan meringankan beban kalian. Sekarang ini, gaulilah mereka dan mintalah keturunan yang telah Allah tetapkan bagi kalian, serta makan dan minumlah di sepanjang malam itu sampai kalian melihat terbitnya fajar sadik, yaitu dengan adanya warna putih fajar yang terpisah dari kegelapan malam. Kemudian sempurnakanlah puasa kalian dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Dan janganlah kalian menggauli istri-istri kalian ketika kalian sedang iktikaf di dalam masjid, karena itu akan membatalkan iktikaf kalian. Ketentuan-ketentuan hukum tersebut adalah batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah antara yang halal dan yang haram, maka jangan sekali-kali kalian mendekatinya, karena orang yang mendekati batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah sangat rentan jatuh ke dalam area yang haram. Dengan penjelasan yang jelas dan nyata seperti inilah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa kepada-Nya dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (tafsir Qs Al Baqarah:187; tafsir Al-Mukhtashar/Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram);(red: https://tafsirweb.com/697-surat-al-baqarah-ayat-187.html ) .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Wong Pinter Kalah Karo Wong Bejo”

       “Wong pinter kalah karo wong bejo” (orang pandai kalah sama orang beruntung) itu idiom yang masih ada dan dipakai oleh sebagian orang untuk menilai keberhasilan seseorang. Kalau pinter dalam kontek prestasi akademik, yang berarti berkorelasi dengan level pendidikan seseorang yang dibandingkan dengan orang yang berkelimpahan materi sementara yang bersangkutan prestasi akademiknya biasa saja bahkan sempat tidak naik kelas/tingkat dan berujung drop out, maka labeling wong pinter kalah karo wong bejo boleh-boleh saja yang dijadikan tolok ukur. Fenomena tersebut sesungguhnya telah banyak dikupas oleh para motivator. Mayoritas mereka sepakat bahwa  kecerdasan yang bisa membuat orang menjadi sukses tidak hanya karena I ntelligence Q uotient (IQ) tinggi yang ujudnya diukur dengan prestasi akademik. Selain IQ, juga ada Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi/sosial dan yang ketiga adalah Spiritual Quotient (SQ) atau kecerdasan spritual. Masing-masing dari ...

Produksi Dulu atau Pasar Dulu

        Kamis,   25 Agustus selepas shalat Magrib lanjut pengajian tafsir Quran rutin setiap malam Jumat yang dilanjutkan shalat Isya’ di masjid Al Hikmah jalan Damar tepat di samping SMP Muhammadiyah Cilacap, saya meluncur ke hotel Sindoro Cilacap menjumpai kawan lama teman seangkatan   waktu sekolah di SMPN I Cawas kab Klaten. Kedatangan kawan lama saya itu dalam rangka membantu atau asistensi koleganya dalam perancangan pendirian pabrik sampai dengan pengoperasiannya untuk mengolah bijih plastik menjadi produk peralatan penunjang yang salah satu pengaplikasian produknya di dermaga. Banyak hal yang dibahas/disikusikan dalam obrolan kurang lebih dua setengah jam (20.40 s.d. 23.15) dengan kawan lama saya itu. Pokoknya sangat lengkap tema yang dibahas, poleksosbudhankam. Koleganya pun turut datang bergabung ngobrol di lobby hotel sambil minum jus jambu, kalau saya cukup air putih, sudah malam soalnya. Ada yang menarik dari pernyataan kawan lama saya: “Prod...

Carica

  Selasa, 28 Mei 20 24 sepulang cuti, seperti biasa melakoni masuk kerja setelah semalaman (12 jam) menyusuri jalan dari terminal Banjarnegara dan turun di RS Hermina Sukabumi (masih 5 km menuju lokasi tinggal). Tidak kelupaan membawa buah tangan minuman khas kabupaten Banjarnegara, Carica. Saya tidak akan membahas Carica, sebab di- gooling pasti bertebaran yang membahasnya. Mungkin sedikit saja, Carica adalah buah se- family dengan buah Pepaya namun ukurannya secara umum lebih kecil. Ia bagus tumbuh di dataran tinggi, sehingga masyarakat di kecamatan Batur kabupaten Banjarnegara banyak yang membudidayakannya, disamping sayur-mayuran, termasuk komoditas Kentang. Usai Carica dibagikan anak-anak SMK yang sedang PKL, ada satu rekan kerja yang mendekat kemeja saja. Yang bersangkutan (R) menyampaikan: “Terima kasih, ya Pak”. “Sama-sama”, saut Saya (S). Ternyata tidak sampai di situ, rupanya yang bersangkutan ingin remembering atau bernostalgia. Berikut cuplikan singkatnya: R  ...