Langsung ke konten utama

MIMI LAN MINTUNO

 

Pinggir sungai Serayu ruas Madukara Banjarnegara

        Dalam falsafah Jawa, kesetiaan dengan pasangan hidup (suami isteri) biasa digambarkan dengan sebutan Mimi dan Mintuno. Ternyata, Mimi dan Mintuno masuk golongan hewan jenis Kepiting Tapal Kuda yang hidup kesana kemari selalu bersama-sama.

https://www.gurusiana.id/read/triendangkustianingsih/article/filosofi-kesetiaan-mimi-dan-mintuno-4909014
        Konon kabarnya, selalu sepasang hidup bersama yang dilakoni Kepiting Tapal Kuda adalah harga mati. Jika tidak hidup bersama (terpisah) salah satu akan segera menemui ajal, mati. Bahkan diinfokan (bisa mengarah mitos sehingga perlu diuji), apabila hanya salah satu yang dimasak menjadi makanan, maka akan beracun. Namun apabila dimasak sepasang Kepiting Tapal Kuda, maka racunnya akan netral sehingga aman dikonsumsi.

Ketika kita mendengar sahabat, tetangga ataupun undangan pernikahan, ada juga yang mengucapkan kalimat yang maknanya serupa dengan ungkapan di atas, misal: “Mogo-mogo tetep rukun nganti kakek ninen” (semoga tetap rukun sampai menjadi kakek nenek).

Ada pula yang menyampaikan ucapan dengan singkatan yang populer dengan istilah “samawa” (sakinah mawadah warahmah), yaitu: “Semoga menjadi keluarga samawa” yang menurut Cak Nun (Emha Ainun Najib) ucapan yang tepat dengan istilah tersebut adalah: “Dengan mawadah dan rahmah dari Allah swt semoga menjadi keluarga yang sakinah”.

Tidak dipungkiri bahwa menyalurkan hasrat biologis adalah salah satu dari tujuan dari pernikahan, namun ada hal yang jauh lebih penting dari persolaan itu. Zoya (sexolog) pernah mengatakan dalam sebuah Talk Show, hadir juga Gatot Dewa Broto (Pengamat Telematika) dengan host  Devi Rahmawati (Pengamat Sosial) di Jak TV tahun 2015: ”Pendidikan sex itu penting sehingga perlu disampaikan dan diajarkan sejak dini agar mereka -terutama anak-anak yang dilabeli cabe-cabean- tidak salah jalan dan arah dalam memahaminya dan mengaplikasikan.

Lanjut Zoya: “Kita sudah melihat banyak korban berjatuhan gara-gara salah dalam memahami dan mengaplikasi soal sex”. Kalau salah memahami dan mengaplikasi ya kejadian seperti pasien saya, dia ngomong: Saya ekskutif muda punya penghasilan sendiri, I happy and enjoy dan bayar what wrong ?”.

Jika kita sudah permisif, lebih-lebih berdalih bukan urusan kita dan yang lebih parah dibelokkan dengan isu HAM (hak asasi manusia) atas tindakan preventif untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan sebagai akibat kesalahan dalam memahami dan mengaplikasi masalah sex.

Perlu menjadi perhatian kita, yang sangat memilukan, menyedihkan, menyakitkan bagi korban, juga dampaknya terhadap keluarga korban yaitu  menanggung malu disebabkan ‘habis manis sepah dibuang’ karena pelaku tidak mau bertanggung jawab. Jika anda ingat kasus mahasiswi di Malang telah menggugurkan kandungannya atas permintaan pacar (seorang polisi muda dan sudah dipecat) merengek untuk dinikahi. Namun janji tinggal janji, datang ke orang tua pacar pun justru diledek "kenapa mau dipakai" dan sungguh tragis  si Mahasiswi akhirnya bunuh diri. 

Dalam pandangan Islam sangat jelas, “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" (Qs Al Isra’:17). Selain itu, Salah seorang di antara kalian tidaklah boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena yang ketiga adalah setan.” (HR. Ahmad, 1:18. Syaikh Syuaib Al-Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah, termasuk perawi Bukhari dan Muslim atau Syaikhain) ( https://rumaysho.com/25497-40-kiat-agar-tidak-diganggu-setan-lakukanlah-amalan-amalan-ini.html ).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reuni Ketemu Kembali

Merindukan teman, sahabat dan saudara adalah hal wajar dan manusiawi, lebih-lebih telah sekian lama dan mungkin berpuluh tahun. Demi untuk mewujudkan impian untuk bertemu teman -kopi darat- beragam acara dan kegiatan pun dibuat dan dikemas. Bahkan untuk mem- follow up -nya dibentuklah bermacam-macam kelompok, group , komunitas ataupun entitas dan satu diantaranya adalah reuni. Saat ada kabar akan ada reuni seangkatan waktu sekolah, ada sobat yang mengungkapkan pandangannya  melalui sebuah tulisan opini. Singkat kata, menurutnya reuni dengan latar belakang apapun ada manfaat positif maupun dapat menimbulkan dampak negatif. Jadi sobat itu mengakhiri tulisan dengan kalimat “Berangkat tidak, berangkat tidak...”. Nampaknya sobat itu tidak berangkat menghandiri reuni dan itu kata orang-orang zaman now “no problemo” atau “basing-basing bae” kata wong Palembang. Di dalam reuni dipastikan semua kenangan pada masa yang silam akan muncul saat itu. Bahkan mulai dari rencana reuni digulirkan

Umrah Haji Hanya Buang-buang Duit !?

  Pernah ada nada sumbang yang mengatakan kalau umrah dan haji hanya buang-buang uang dan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja. Apabila disebut hanya buang-buang uang, lantas yang plesiran wisata ke benua Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan Asia apa juga mau dibilang hanya buang-buang uang. Demikian pula, dikatakan hanya menguntungkan kerajaan Arab Saudi saja, apa yang plesiran wisata ke negara-negara selain Arab Saudi apa juga mau disebut hanya menguntungkan negara itu saja ( red: https://majumelangkah.blogspot.com/2019/11/propaganda-perang-kata-kata.html ).  Terus belum lama, ada media nasional yang konten beritanya mem- framing peristiwa kematian sekeluarga di sebuah komplek perumahan Jakarta Barat disandingkan dengan kesolehan sosial haji, padahal juga bukan sedang musim haji. Toh kalau pun sedang musim haji, apa juga pantas dan membolehkan membuat framing negatif peristiwa tersebut dengan soal haji.  Siapapun penulisnya atau kontributornya, dewan redaksi khususnya pimp

TANDA TANDA KEMATIAN

Adapun tanda-tanda kematian menurut ulama adalah benar dan nyata, hanya amalan dan ketaqwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hingga akhir hayat.  Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali, hanya ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya. Adapun riwayat -riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menja