Ketika kita mendengar sahabat, tetangga
ataupun undangan pernikahan, ada juga yang mengucapkan kalimat yang maknanya
serupa dengan ungkapan di atas, misal: “Mogo-mogo tetep rukun nganti kakek
ninen” (semoga tetap rukun sampai menjadi kakek nenek).
Ada pula yang menyampaikan ucapan dengan
singkatan yang populer dengan istilah “samawa” (sakinah mawadah warahmah),
yaitu: “Semoga menjadi keluarga samawa” yang menurut Cak Nun (Emha Ainun Najib)
ucapan yang tepat dengan istilah tersebut adalah: “Dengan mawadah dan rahmah dari
Allah swt semoga menjadi keluarga yang sakinah”.
Tidak
dipungkiri bahwa menyalurkan hasrat biologis adalah salah satu dari tujuan dari
pernikahan, namun ada hal yang jauh lebih penting dari persolaan itu. Zoya (sexolog)
pernah mengatakan dalam sebuah Talk Show, hadir juga Gatot Dewa Broto (Pengamat
Telematika) dengan host Devi Rahmawati (Pengamat Sosial) di Jak TV
tahun 2015: ”Pendidikan sex itu penting sehingga perlu disampaikan dan
diajarkan sejak dini agar mereka -terutama anak-anak yang dilabeli cabe-cabean-
tidak salah jalan dan arah dalam memahaminya dan mengaplikasikan.
Lanjut
Zoya: “Kita sudah melihat banyak korban berjatuhan gara-gara salah dalam
memahami dan mengaplikasi soal sex”. Kalau salah memahami dan mengaplikasi ya
kejadian seperti pasien saya, dia ngomong: Saya ekskutif muda punya penghasilan
sendiri, I happy and enjoy dan bayar what wrong ?”.
Jika
kita sudah permisif, lebih-lebih berdalih bukan urusan kita dan yang lebih
parah dibelokkan dengan isu HAM (hak asasi manusia) atas tindakan preventif
untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan sebagai akibat kesalahan dalam
memahami dan mengaplikasi masalah sex.
Perlu menjadi perhatian kita, yang sangat memilukan, menyedihkan, menyakitkan bagi korban, juga dampaknya terhadap keluarga korban yaitu menanggung malu disebabkan ‘habis manis sepah dibuang’ karena pelaku tidak mau bertanggung jawab. Jika anda ingat kasus mahasiswi di Malang telah menggugurkan kandungannya atas permintaan pacar (seorang polisi muda dan sudah dipecat) merengek untuk dinikahi. Namun janji tinggal janji, datang ke orang tua pacar pun justru diledek "kenapa mau dipakai" dan sungguh tragis si Mahasiswi akhirnya bunuh diri.
Dalam pandangan Islam sangat jelas, “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" (Qs Al Isra’:17). Selain itu, “Salah seorang di antara kalian tidaklah boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena yang ketiga adalah setan.” (HR. Ahmad, 1:18. Syaikh Syuaib Al-Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah, termasuk perawi Bukhari dan Muslim atau Syaikhain) ( https://rumaysho.com/25497-40-kiat-agar-tidak-diganggu-setan-lakukanlah-amalan-amalan-ini.html ).
Komentar
Posting Komentar