Istana Menumbing ada juga yang menyebut Pesanggrahan
Menumbing berada di atas Bukit Menumbing Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka
Barat, jadi lokasinya di pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel). Pelabuhan
laut terdekat dari Sumatera Selatan menuju Mentok dapat dijangkau dari
Pelabuhan Tanjung Api Api (wilayah Kab. Banyuasin), kurang lebih 3 setengah jam
perjalanan laut.
Awal tahun 2014, kondisi
jalan dari kota Palembang menuju Pelabuhan Tanjung Api Api 50 persen rusak,
bahkan sebagian rusak parah sehingga perjalanan darat dengan mobil dengan jarak
lebih kurang 75 km ditempuh dalam waktu 2 setengah jam. Dari kota Palembang
berangkat pukul 07.30 berangkat bersama keluarga silaturahmi dengan adik ipar
yang bekerja di Pemkab Bangka Barat (PNS Guru SLB) dengan perhitungan bisa
menyeberang pada jam pemberangkatan pukul 11.00 WIB. Melesetnya, jika kapal over load dapat ditampung pada
pemberangkatan pukul 13.00. Nasib sudah ada yang mengatur, ternyata hari itu
penumpang dan truk-truk pengakut barang cukup padat sehingga baru dapat giliran menyeberang pada jam 15.00 WIB.
Sampai di tujuan pelabuhan Mentok pukul 18.30 WIB. Setelah
istirahat semalam, esok hari salah satu daerah wisata yang saya datangi
adalah Istana Menumbing atau
Pesanggrahan Menumbing. Jalan dari kaki bukit Menumbing menuju atas bukit cukup
sempit dan tentu saja berkelok bahkan ada tikungan 90 derajat dalam kemiringan sehingga
sangat berbahaya jika tidak diatur lalu lintas kendaharaan, khususnya untuk roda
empat. Jadi di kaki bukit dan di atas bukit ada petugas jaga dengan alat
komunikasi handy talky yang mengatur
sehingga kendaraan berjalan bergantian naik dan turun bukit.
Waktu itu rupanya takdir harus saya alami, petugas pengatur
kendaraan naik turun bukit mengalami kesalahan komunikasi antara yang mengatur
di atas dengan di kaki bukit. Saya dipersilakan jalan menaiki bukit, namun di
tengah perjalanan berpapasan dengan kendaraan yang sedang menuruni bukit. Dengan tetap jalan
perlahan mobil saya pepetkan ke kiri di atas batas bibir parit yang ditumbuhi
rerumputan dan mobil yang turun bukit melakukan hal yang sama di sisi kanan.
Perkiraan saya saat berpapasan jarak ke dua badan mobil tidak lebih dari 10 cm
dan dipastikan spion ke dua mobil akan patah kalau tidak dilipat ke dalam dan
mobil akan terperosok ke dalam parit apabila ditambah geser karena ban mobil
sudah tepat di batas bibir parit. Alhamdulillah, sampai di atas bukit, Istana
Menumbing (kurang lebih 3 km dari kaki bukit).
Istana Menumbing atau Pesanggrahan Menumbing adalah rumah tempat
pengasingan Presiden pertama Ir. Soekarno dan Wapres pertama Drs. Moh. Hatta. Dengan
posisi bangunan di atas ketinggian bukit tentu jarak pandang sangat jauh. Pemukiman
penduduk di kaki bukit, deretan bangunan di kota Bangka, pantai dan laut yang
mengelilingi pulau Bangka dapat dilihat dari Istana Menumbing. Jika anda menggunakan
teropong tentu akan menjadi lebih jelas kelihatan.
Saat ini Istana
Menumbing atau Pesanggrahan Menumbing difungsikan sebagai bangunan bersejarah
atau cagar budaya yaitu museum. Semua barang-barang peninggalan atau
benda-benda bersejarah yang dipajang di dalam museum bahkan ornamen di sisi luar
bangunan museum dapat menceritakan kisah-kisah perjuangan para pahlawan pada zamannya
yang dapat menjadi inspirasi bagi para generasi penerus bangsa.
Salah satu benda bersejarah itu adalah mobil warna hitam nomor plat BN 10. Mobil tersebut untuk mobilitas mengunjungi warga, bertemu dengan para tokoh masyarakat dan para tokoh pejuang kemerdekaan. Tentu mobil itu menjadi salah satu teman setia beliau berdua selama dalam pengasingan di pulau Bangka.
Komentar
Posting Komentar